RAPUHNYA MORAL
Oleh: Dr. Mohammad Karimullah, M.Pd.I

Tidak sedikit kita menemukan, ada seorang murid lupa cara menghormati guru, setelah dia tidak lagi diajari gurunya. Seorang murid lupa cara bersalaman dengan guru, setelah dia berstatus sama atau bahkan melebihi gurunya. Seorang murid lupa cara memposisikan diri setelah berpindah pindah mendapatkan guru yang lainnya. Seorang murid lupa cara memandang guru, setelah matanya melihat kekurangan gurunya. Seorang murid lupa cara bertatakrama kepada guru, setelah dia “MERASA” semakin pintar melebihi gurunya. Ingatlah seperti apapun engkau sekarang, setinggi apapun derajatmu sekarang, apalagi yang hanya pernah mengeyam pendidikan beberapa hari saja dan pernah belajar dipondok pesantren beberapa hari saja lalu mendapatkan ijazah. Ingatlah, bagi guru engkau tetaplah muridnya yang mana dulu kasih sayang guru selalu tercurahkan untuk mendidikmu.
Satu hal lagi, juga kita temukan tidak sedikit seorang anak yang lupa cara menghormati orang tuanya, setelah berstatus sama bahkan melebihi orang tuanya. Seorang anak lupa memposisikan dirinya, lupa cara memandang orang tuanya, lupa cara bertatakrama kepada orang tuanya, lupa cara bersalaman kepada orang tuanya, setelah “MERASA” lebih hebat dan “MERASA” lebih tinggi derajatnya dari orang tuanya, ingatlah seperti apapun engkau sekarang, setinggi apapun derajatmu sekarang, sehebat apapun engkau sekarang, engkau tetaplah anaknya yang mana dulu, kasih sayang orang tuamu selalu tercurahkan untuk merawat dan membesarkan, membimbing dan mengajarimu.
Camkan ! engkau tidak akan bisa seperti sekarang, jika syariatnya tidak ada gurumu dan orang tuamu. Makanya jangan telantarkan mereka, jangan hinakan mereka, jangan ejek mereka, jangan ikut-ikutan menyakiti mereka. Tanpa mereka engkau bukan siapa-siapa.
DALAM ISLAM ORANG TUA ITU ADA 3. 1). ORANG TUA KANDUNG, 2). GURU, DAN 3). MERTUA. (terdapat pada kitab I’anatut thalibin).

Tanjung Palas, 24 September 2024