Karya Siswa :
SAAT CORONA MEROKET
Oleh: Megah Sari
SMA Negeri 1 Tanjung Palas
Beberapa menit setelah aku membalikkan bukuku tiba-tiba pintu kelas terbuka dan masuk seorang remaja anak laki-laki tinggi berbaju batik dengan corak berawarna putih biru, ya dia adalah ketua kelas kami. " Tenang dulu semuanya" lantas kami pun terdiam sambil menunggu apa yang ingin disampaikannya. " oke teman-teman, kepala sekolah memberi tahukan bahwa kita akan libur selama dua minggu, dikarenakan virus covid -19 yang sudah menyebar di daerah kita, diharapkan untuk semua teman-teman selalu menjaga kesehatan. " yee.....liburrr!!!! " teriak kami sembil merapikan buku-buku kedalam tas.
Setelah beberapa bulan kemudian, sejak mewabahnya virus covid-19 atau lebih dikenal dengan Corona. Proses belajar mengajar di sekolah atau di kelas menjadi terganggu. Alhasil, pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di sekolah harus diganti dengan metode pembelajaran jarak jauh atau lebih sering disebut dengan daring. Termasuk disekolahku yaitu SMAN 1 Tanjung Palas. Banyak sekali tantangan dan hambatan yang saya alami selama daring, mulai dari mengubah kebiasaan sehari-hari yang harus ke sekolah, tetapi terganti dengan belajar di rumah saja. Belum lagi jika belajar dilaksanakan secara online, yang terkendala sinyal dan jaringan.
Tetapi, ada yang menarik juga, saat itu aku masih duduk di bangku SMP. Guruku selalu menugaskan latihan-latihan berbasis proyek, yaitu dalam bentuk video. Awalnya sih terasa berat, cepat bosan karena belum terbiasa, tapi lama kelamaan ternyata menjadi hal yang menyenangkan, kenapa menyenangkan? karena video tersebut dipublikasikan dan banyak yang menonton ku, entah mengapa aku pun merasa kembali bersemangat dalam hal itu. Bagiku kita bisa membagi ilmu pengetahuan walaupun secara virtual.
Pada bulan Agustus sempat dikabarkan bahwa sekolah akan diadakan tatap muka pada bulan September, tetapi itu tidak jadi dilaksanakan, entah mengapa setiap sekolah ingin mengadakan tatap muka, wabah virus ini semakin menyebar dan semakin ganas.
Tetapi alhamdulillah Indonesia sudah mengadakan vaksinasi untuk para pelajar, dan orang tua. Meskipun begitu bukan berarti kami bebas melakukan aktivitas diluar tanpa menggunakan protokol kesehatan. Banyak sekali rumor jelek yang dikatakan masyarakat tentang vaksin ini, salah satunya, setelah kita melakukan vaksinasi dampaknya akan mengakibatkan kematian. Karena adanya kabar itu, tidak sedikit masyarakat yang tidak melakukan vaksinasi.
Tidak sedikit juga korban yang berjatuhan, kematian pun seakan-akan sudah tidak asing lagi didengar. Sudah banyak airmata yang menetes dari kejauhan tanpa adanya salam perpisahan. Kini dunia pun merasa panik dan cemas, manusia pun bimbang dan kebingungan yang awalnya tempat-tempat ibadah yang selalu dipenuhi manusia, kini hanya menjadi gedung tua yang tak berpenghuni. Tak sedikit acara pernikahan yang ditunda, bahkan orang-orang yang ingin melakukan ibadah haji juga ditunda. Tak heran jika pemerintah panik dan kebingungan dalam menghadapi pandemi ini.
Sudah banyak para medis yang rela mengorbankan nyawanya, yang rela meninggalkan keluarganya meskipun hati mereka menangis, demi raga yang sama. Tapi mereka harus rela menerima takdir itu, untuk semua makhluk hidup di dunia ini. Aku berdoa semoga pandemi ini cepat berlalu dan Indonesiaku menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya, aamiin.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini